
Tim Pelaksana Melakukan Susur Sungai di Daerah Aliran Sungai Desa Pakis
Desa Pakis, sebuah desa yang terletak di lereng selatan Gunung Argopuro, Kabupaten Jember, memiliki kontur geografis yang rentan terhadap bencana alam. Curah hujan yang tinggi dan kondisi tanah yang labil menjadikan desa ini sangat rentan terhadap longsor dan banjir. Karena itu, pemahaman mengenai mitigasi bencana sangat penting bagi masyarakat Desa Pakis agar mereka bisa siap dan tanggap menghadapi potensi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Menyadari risiko besar ini, Tim PPK Ormawa IMPA Akasia memperkenalkan Program Pos Iklim, sebuah inisiatif jangka panjang yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang mitigasi bencana. Program ini dirancang sebagai solusi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan warga Desa Pakis terhadap potensi bencana alam. Dalam program ini, Pos Iklim berfungsi sebagai pusat informasi dan edukasi terkait mitigasi bencana di tingkat desa.
Pos Iklim yang didirikan oleh IMPA Akasia bertujuan untuk menjadi platform pusat edukasi bagi masyarakat setempat mengenai mitigasi bencana. Program ini memberikan pengetahuan kepada warga tentang pentingnya kesiapsiagaan, cara mengenali tanda-tanda awal bencana, dan bagaimana cara menyelamatkan diri saat bencana terjadi. Pos Iklim juga berperan dalam memberikan panduan mengenai langkah-langkah mitigasi yang dapat diterapkan oleh masyarakat untuk mengurangi risiko bencana.
Salah satu fokus utama dari kegiatan Pos Iklim saat ini adalah pemetaan daerah rawan bencana. Pemetaan ini dianggap sebagai langkah awal yang sangat penting untuk memahami risiko bencana yang dihadapi oleh masyarakat Desa Pakis. Dengan adanya pemetaan ini, warga dapat mengetahui secara jelas wilayah-wilayah mana saja yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana, seperti banjir dan longsor. Data ini akan membantu mereka dalam mengambil langkah-langkah mitigasi yang tepat untuk setiap area yang berisiko.
Pemetaan dilakukan secara terpisah untuk mempercepat waktu pengerjaan kegiatan
Pemetaan daerah rawan bencana yang dilakukan oleh tim IMPA Akasia melibatkan partisipasi aktif dari warga desa. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses pemetaan mencerminkan kondisi riil di lapangan dan melibatkan pengetahuan lokal yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Tim IMPA Akasia bekerja sama dengan tokoh masyarakat, pemuda desa, dan para petani lokal untuk mengidentifikasi titik-titik rawan bencana di sekitar desa.
Proses pemetaan ini tidak hanya berfokus pada pengamatan visual, tetapi juga menggunakan data historis dari kejadian-kejadian bencana yang pernah terjadi di Desa Pakis. Sebagai bagian dari kegiatan pemetaan, tim melakukan diskusi dengan warga yang memiliki pengalaman langsung terkait bencana banjir atau longsor. Informasi yang dikumpulkan dari warga ini sangat berharga karena memberikan gambaran yang lebih mendalam mengenai daerah-daerah yang rawan dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampaknya.
Salah satu area yang menjadi fokus utama dalam pemetaan adalah sekitar aliran sungai dan lereng-lereng curam yang ada di Desa Pakis. Sungai yang mengalir di desa ini sering kali meluap saat terjadi hujan deras, yang menyebabkan banjir di pemukiman warga yang terletak di dataran lebih rendah. Aliran sungai yang deras juga menyebabkan erosi pada tepian sungai, sehingga memperburuk kondisi tanah di sekitarnya dan meningkatkan risiko longsor.
Di sisi lain, kondisi tanah yang gembur di lereng Gunung Argopuro membuat area lereng rentan mengalami longsor, terutama saat musim hujan. Longsor ini berisiko mengancam rumah-rumah penduduk yang terletak di sekitar lereng tersebut. Dengan adanya pemetaan yang akurat, masyarakat dapat lebih memahami bahaya yang mengintai di sekitar mereka dan lebih siap untuk menghadapi situasi darurat jika bencana terjadi.
Setelah proses pemetaan selesai, hasilnya akan dipresentasikan kepada seluruh warga desa melalui pertemuan yang diadakan di Balai Desa Pakis. Peta daerah rawan bencana yang dihasilkan akan dipasang di beberapa titik strategis, termasuk Balai Desa dan Pos Iklim, sehingga semua warga dapat mengakses informasi ini dengan mudah. Peta ini tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk memahami area-area rawan bencana, tetapi juga sebagai panduan dalam perencanaan evakuasi dan mitigasi di masa mendatang.
Dalam peta tersebut, warga dapat melihat dengan jelas lokasi-lokasi yang dianggap paling berisiko, serta mengetahui jalur-jalur evakuasi yang aman jika terjadi bencana. Selain itu, warga akan diberikan panduan langkah-langkah preventif yang bisa diambil untuk meminimalkan risiko, seperti memperkuat dinding tebing di area rawan longsor atau membuat saluran drainase di sekitar rumah untuk mengurangi dampak banjir.
Kontributor : Sulfiah Aulia Azzahra ( Gletser )
Fotografer : IMPA Akasia
Editor : IMPA Akasia
INFO LAIN
Akasiapedia merupakan media informasi seputar info kegiatan IMPA Akasia, wawasan dan isu tentang lingkungan.
IMPA Akasia
UKM Fakultas Hukum – Universitas Jember
Jl. Kalimantan No.37, Sumbersari, Jember
Jawa Timur
Email : info@impaakasia.com